Kamis, 18 Desember 2008

SANG GURU

Oleh: Muliadi kurdi

Aku adalah seorang ”hamba” bagi orang yang telah mengajarkanku walau satu huruf, demikianlah dikatakan oleh Sayyidina Ali karamallahuwajhah dalam sebuah pernyataannya. Demikian besarnya peranan guru dalam membangun peradaban umat manusia sampai-sampai Ahmad Amin salah seorang penyair terkenal Mesir pernah mengeluarkan kata-kata, ”hampir saja guru itu seperti rasul” (kadal mudarrisu ayyakuna rasula).
Dalam sejarah, dua kota di Jepang pada masa perang dunia kedua yaitu Nagasaki dan Hiroshima pernah dijatuhkan bom atom oleh sekutu yang berakibat seluruh struktur dan infrastruktur hancur total. Saat itu, secara kasat mata keberadaan Negara Jepang tidak mungkin lagi untuk diobati atau diperbaiki. Namun berkat keyakinan dan ketekunan Penggeran dan tokoh masyarakat saat itu Jepang harus kepada menjadi negara kaya dan maju seperti semula.
Langkah pertama yang dilakukan pemerintah Jepang adalah menghitung sisa guru dan dokter. Mereka yakin untuk membangun kembali bangsanya yang porak poranda harus berangkat dari guru dan dokter. Hasilnya pun sangat menakjubkan, selama kurang dari 20 tahun, Jepang berhasil mengembalikan marwah negara di mata dunia. Kisah ini mengingatkan kita bahwa betapa besarnya peranan guru jika mampu diberdayakan dalam mengisi pembangunan bangsa. Dengan demikian, mengapai masa depan yang cemerlang bagi sebuah negara itu, kiprah guru sangat menentukan.
Oleh karena itu, sudah waktunya pemerintah dan pihak-pihak terkait memberikan apresisasi kepada guru dengan meningkatkan kualitasnya. Peningkatan kualitas bukan hanya terletak pada besar atau kecilnya sekolah, negeri atau swasta, kaya atau miskin, permanen atau tidak, di kota atau di desa, gratis atau membayar, fasilitas yang baik, guru sarjana S1 atau bukan, pakaian seragam atau tidak benar-benar mencurahkan pikiran pembinaan unsur-unsur dinamis yang ada di dalam lembaga pendidikan yang menjadi suatu kesatuan sistem. Tentu saja salah satu unsur yang terdapat di dalam lembaga itu adalah peningkatan kualitas guru.
Setiap saat guru selalu dituntut profesional dalam melakukan proses belajar mengajar. Dalam hal ini, guru yang profesional, tentu perlu melakukan pembelajaran di kelas secara efektif, memiliki ketrampilan interpersonal, khususnya kemampuan untuk menunjukkan empati, penghargaan kepada siswa, dan menunjukkan minat dan antusias yang tinggi dalam melakukan transpormasi ilmu kepada subyek didik. Berangkat dari inilah nanti kita akan memperoleh hasil yang maksimal dalam meningkatkan kualitas pembangunan kita sehingga akan memberi pengaruh nyata yang tidak hanya dalam mengisi pembagunan mental spritual di tingkat lokal, tapi juga berefek pada tinggat nasional, wallahu’alam bishawab.

1 Komentar:

Pada 27 Mei 2009 pukul 21.16 , Blogger fiah mengatakan...

bNer tu pak, seBuah ban6sa tergantung kepada penddkNya ~_^, saLAhsatu fakTor yang palin6 urgen adalahlah guRunya,
btw sy lg bljar nih pak jd pendidik yang baik, bagi2 tipsnya pak terutama ju6a di bidang sejarah, sy tertarik jg u belajr ttg aceh, he. he krn sy ank rantau Am1N pak(singktn:aceh minang)salam kenal..

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda